Penyakit pepaya penyebab utama kegagalan. Menanam pepaya memang menyenangkan, apalagi jika sudah berbuah, namun untuk sampai pada tahap ini membutuhkan usaha yang tidak sederhana. Tanaman ini memiliki musuh alami yang berupa penyakit pepaya dan hama. Sering kali untuk mengatasi permasalahan tersebut, para petani sudah terbiasa menggunakan senyawa kimia sintetis yang merusak lingkungan. Untunglah, para ilmuwan sudah menemukan solusi pengendalian hama dan penyakit tanaman pada umumnya, begitu juga terhadap tanaman pepaya yang ramah lingkungan yaitu Trichoderma spp.
Penyakit tanaman dan hama yang muncul pada proses pembibitan ini bisa mengakibatkan gagalnya pertumbuhan sampai dengan matinya tanaman pepaya. Untuk mengantisipasi timbulnya penyakit tanaman dan hama tersebut, para petani sering kali menggunakan senyawa kimia sintetis, seperti: pestisida, insektisida, fungisida, dan lain-lain. Penggunaan senyawa kimia ini bukanlah solusi yang terbaik, karena racun yang terdapat pada senyawa kimia tersebut dapat meracuni manusia, hewan peliharaan dan merusak lingkungan. Selain itu penggunaan senyawa kimia sintetik juga dapat mengakibatkan pathogen terkait yang menjadi kebal terhadap pestisida sintetis yang digunakan.
-
menggemburkan dan memperbaiki struktur tanah,
-
mempercepat proses pelapukan, seperti: jerami, gulma, dan lain-lain,
-
mempercepat penguraian unsur hara di dalam tanah,
-
membantu ketersediaan unsur hara di dalam tanah,
-
bisa digunakan sebagai biang pupuk kompos atau pun pupuk kandang, dengan membantu mempercepat proses pelapukan.
-
biaya produksi lebih rendah daripada pupuk kimia / anorganik, sehingga harga jual di pasaran juga lebih murah,
-
mencegah penyakit / patogen jamur yang ditularkan melalui tanah,
-
dalam hal pengendalian patogen tanaman, trichoderma bisa menghasilkan antibiotik yang dapat menghancurkan sel jamur melalui pengrusakan terhadap membran sel dan mengeluarkan enzim yang dapat menyebabkan kerusakan dinding sel,
-
mempunyai kemampuan untuk berkompetisi dalam memperebutkan tempat hidup dan sumber makanan,
-
mengeluarkan toksin yang menyebabkan terlambatnya pertumbuhan bahkan mematikan inangnya,
-
-
ramah lingkungan dan aman bagi manusia, hewan dan tanaman.
- Bisa di gunakan pada semua jenis tanaman.
-
http://epetani.pertanian.go.id, “Pemanfaatan Trichoderma, sp Dengan Pembuatan Kompos (Trichokompos)”.
-
Nurmasita Ismail, Andi Tenrirawe, “Potensi Agens Hayati Trichoderma spp. sebagai Agens Pengendali Hayati”, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara.
Bahasan lanjutan akan kami upload pada artikel berikutnya.
kembali keatas < Mencegah Penyakit Pepaya dengan Trichoderma >
Tinggalkan Balasan